Uny.ac.id

Rabu, 13 September 2017

Artikel resensi buku "jurnalisme dasar




Resensi buku "Jurnalisme Dasar"
Judul buku : Jurnalisme Dasar
Penulis : Luwi Ishwara
Penerbit : Kompas, januari 2011
PT Kompas Media Nusantara
Jl. Palmerah selatan 26-28
Jakarta 10270
Kata kunci dasar di cover buku yang berbunyi "skeptis itulah ciri khas jurnalisme. Hanya dengan bersikap skeptis, sebuah media dapat hidup."
Buku ini sudah sangat jelas, penulis berusaha menggambarkan kriteria umum yang sudah selayaknya ada di dalam bidang jurmalisme. Sebuah bidang yang memiliki tujuan guna menyampaikan sebuah informasi umum maupun kejadian-kejadian yang telah berlangsung sebagai bahan pembahaan. Penulis telah menggambarkan secara keseluruhan hal yang memang ada dan harus dimiliki, dipaparkan secara menyeluruh ulasan mengenai bidang tersebut.
Dilihat dari judul pasti sudah terlihat apa isi dari buku tersebut, namun bagi orang awam bisa saja salah memahami mengenai isi yang diulas dalam buku "jurnalisme dasar" ini. Para pembaca awam pasti akan berpendapat bahwa hanyalah ada teori, teori dan teori yang ada didalam buku ini.
Padahal secara umu tidak sepenuhnya benar, penulis yang ingin menyampaikan informasi seputar dunia jurnalistk meskipun memang banyak para ahli terkemuka yang tengah ia cantumkan pendapatnya. Banyak revisi pwngulangan yang telah penulis lakukan guna melakukan perbaikan lebih lanjut, sehingga akhirnya tebtlah buku ini dengan ulasan-ulasan yang sangat menarik dan luas pemahamannya.
Sedikit ulasan yang ada dibalik cover belakang buku yang berjudul "jurnalisme dasar"
Nasihat filsuf inggris bertrand russell kepada mahasiswa:
"Lakukanlah pengamatan sendiri. Aristoteles dapat menghindari kekeliruan tentang perkiraan bahwa wanita mempunyai jumlah gigi lebih sedikit dari pria andai saja ia meminta istrinya membuka mulut dan menghitung sendiri. Menganggap kita tahu, padahal tidak, adalah kesalahan fatal yang cenderung kita lakukan."
 Bertindak, action, adalah corak kerja wartawan. Karenanya, wartawan yang baik adalah yang terjun langsung ke tempat kejadian sebagai pengamat pertama. Peristiwa tidak terjadi di ruang redaksi.
Ernest Hemingway memulai karier sebagai penulis dengan menjadi wartawan the toronto star. Suatu ketika ia diundang menghadiri konferensi pers oleh Berito Mussolini. Bersama dengan wartawan-wartawan lain, ia diantar keruang kerjanya. Mereka mendapati diktaktor italia itu sedang asyikvmemperhatikan sebuah buku. Sementara para wartawan lain menunggu, Hemingway berjinjit mendekati Mussolini untuk melihat buku apa yang sedang ia baca. "Kamus perancis-inggris yang dipegang terbalik," demikian tulis Hemingway kemudian dalam berita korannya.
Bagi seorang wartawan, keingintahuan adalah senjata yang diasah. Keingintahuan mampu hasilkan kreativitas, ketekunan, semangat, dan pwnilaian, yang kuat. Tanpa rasa ingin tahu, karier seorang wartawan akan punah. (Juga nalisme dasar, Luwi Ishwara)
Disini saya sebagai salah seorang pembaca yang telah menyaksikan karya yang membuka jendela lebih luas mengenai dunia jurnalistik. Ungkapan terima kasih saya haturkan kepada penulis yang telah bersusah-payah demi terciptanya buku ini, dan kepada pihak terkait yang telah mendukung dalam penerbitan buku ini. Saya juga meminta maaf bila dalam segelintir ulasan saya terdapat kata-kata yang kurang berkenan dihati pembaca, maupun menyinggung terkaig buku tersebut. Sekian dan terima kasih.
SumberSumber : Ishwara, Luwi. Jurnalisme Dasar (kompasiana, 2011) jakarta

uny.ac.id
http://perpustakaan.uny.ac.id/
http://library.uny.ac.id/sirkulasi/

Minggu, 10 September 2017

Mission code

Tird

MISION CODE
Sinopsis :
5 orang anak yang bersahabat. Tanpa sengaja mereka berharap untuk selalu bersama, dan ternyata itu terkabul dengan mumculnya tanda yang memberikan kemampuan untuk dapat pergi kesebuah dunia baru yang berasal dari pikiran mereka sendiri, ditambah dengan beberapa kemampuan khusus.
Akan tetapi, Keberadaan Mereka di dunia tersebut tidak seperti yang dibayangkan, mereka harus menjalankan beberapa misi atau harus menyelesaikan tugas tertentu agar dapat keluar dari dunia yang disinggahi tersebut... Seiring berjalannya waktu, mereka mulai memahami bahwa terdapat keganjalan dari dunia tersebut. Mereka merasakan kekuatan negatif yang semakin lama semakin meningkat, tak lama setelah itu terjadilah kekacauan seluruh bagian dunia yang ada. Mereka saling membagi tugas untuk mempertahankan masing-masing dunia dari kekacauan. Akan tetapi, ternyata itu semua adalah ulah sang mage (kekuatan jahat) untuk memisahkan mereka. Lama-kelamaan mereka mulai menyadari akan keganjalan yang terjadi disetiap dunia, ternyata semua itu berpusat pada satu tempat yang sama. Setelah itu mereka berusaha mencari solusi untuk menyelesaikannya.
Dan tak lama kemudian, sang mage yang telah tumbuhpun menampakkan wujudnya. Dan Terjadilah pertempuran yang dahsyat didunia itu, mereka tidak menyadari bahwa kuncinya adalah kerja sama. Pada ambang kehancuran dunia, mereka bangkit kembali sebagai satu kesatuan dan dibantu oleh rakyat pribumi didunia tersebut. Akhirnya mage berhasil dimusnahkan dan kekuatannya disegel disuatu tempat yang tersembunyi.
...tamat...

Dragon warrior

Second sinopsi Dragon Warrior Sinopsis : Suatu kala, dimana dunia masih penuh dengan kekuatan, kekuasaan, dan makhluk-makhluk non-fiksi. Dunia tersebut terbagi atas 3 bagian, manusia, peri, dan monster. Monster terdiri dari para raksasa, troll, imagi, dll. Peri terkenal sebagai makhluk setengah manusia yang memiliki kekuatan magis. Sebelum terjadinya perdamaian, mereka saling memperebutkan sebuah batu permata dengan kemampuan tanpa batas. Karena kemampuannya itu, ketiga bangsa setuju melakukan kencatan senjata dengan menyegel batu permata tersebut dan membaginya menjadi tiga bagian. Masing-masing kepingan batu tersebut dipegang oleh masing-masing pemimpin dari mereka, dan disegellah kekuatan dari batu tersebut dipusat bumi. Hingga sekarang tiada seorangpun yang mengetahui lokasi dari penyegelan batu permata tersebut. Namun, ada satu makhluk abadi yang masih mengincar batu tersebut. Sang imagi mencoba untuk memecah belah ke-3 bangsa itu, mereka saling berebut batu permata karena hasutannya tersebut. Hingga seorang anak manusia bernama Ryuko, dia memiliki sebuah serpihan permata dalam dirinya. Ia mengetahui niat busuk dari Imagi, dan iapun berusaha untuk mengumpulkan Seluruh pecahan batu permata yang kosong demi mengalahkan imagi. Dia menempuh perjalanan dari masing-masing bangsa, dia sempat dicurigai sebagai mata-mata yang menyusup. Namun ada beberapa makhluk yang mempercayainya, dan membantunya untuk menemukan ketiga batu permata yang terpecah. Ternyata, selama ini semua usaha kerasnya itu adalah jebakan dari sang imagi. Dan batu permata yang telah disatukan jatuh ketangan imagi, namun imagi lupa bahwa Ryuko Masih memiliki serpihan kecil didalam dirinya. Dan diapun berhasil memperoleh kembali batu permata berkat Legend Monster (the Guardian dalam bentuk naga) yang mau mendengarkannya,seluruh bangsa bersatu demi memusnahkan imagi... ...Tamat...